Senin, 13 Desember 2010

hari gini Pacaran ??

PACARAN, AJARAN ISLAM / AJARAN KAFIR ??? (baca sampai habis, boleh dicopas, sebarkan lewat helikopter kalau perlu)


Di dalam Islam sendiri TIDAK ADA istilah pacaran. Semua Ulama’ Salaf maupun Khalaf SEPAKAT BULAT, pacaran adalah ajaran / tradisi dari KAFIR laknatuLLah.

Padahal di dalam Islam sendiri ada syari’at ta’aruf (perkenalan) yang TIDAK berlebihan dengan tujuan untuk menikahinya. atau menkhitbahnya lebih dahulu. Adapun jika seseorang terkena rasa suka (tertarik) terhadap lawan jenis. itu suatu kewajaran / manusiawi. sehabis itu TINGGALKANLAH / KEKANG NAFSUMU. jika tidak sanggup, berpuasalah. upayakanlah untuk tidak terjebak ke dalam kewajaran yang lebih kurang ajar.

Tapi kebanyakan para pemuda Islam banyak terjebak di dalam lubang (pacaran) itu. Dan menganggap halal perbuatan haram dan menganggap haram perbuatan halal.

“DEMI ALLAH, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih.” (An Nahl : 63)

Jelas sekali, pacaran adalah perbuatan zina yang keji lagi dilarang.

“Dan janganlah kamu MENDEKATI zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang KEJI. Dan suatu jalan yang buruk.” (Al Israa : 32)

Mungkin ada yang nyeletuk, “lho, kami kan tidak pegang – pegangan tangan, peluk – pelukan, apalagi cium – ciuman.”

Cukuplah Allah yang menjawab, “Dan janganlah kamu MENDEKATI zina. (wa Laa TAQRABUUZ ZINA”

(pengertiannya, jangankan zinanya, MENDEKATI saja tidak boleh, eh masih dilanggar. aneh. Kalau bukan pacaran, apa dong namanya ??? Jihad atau Dakwah ???)

Bukankah Rasulullah saw pernah benubuat : “Kamu akan mengikuti jejak langkah ummat-ummat sebelum kamu, SEJENGKAL DEMI SEJENGKAL, SEHASTA DEMI SEHASTA, sehingga jikalau mereka masuk ke lubang biawak pun. Kamu akan mengikuti mereka.” Sahabat bertanya, "Ya Rasulullah! Apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani yang kau maksudkan?” Nabi saw. menjawab, “SIAPA LAGI KALAU BUKAN MEREKA". (HR. Muslim, dari Abu Sa’id Al-Khudri ra)

Yuk mari, kita cek kebenaran nubuat tersebut.

Di dalam bible (Alkitab) banyak sekali kisah yang berbau cinta – cintaan. Bahkan NabiyaLLah Daud as dikisahkan secara DUSTA, bahwa beliau menZINAi berkali – kali isteri panglima perangnya (Uria) hingga hamil.

Sedangkan di yahudi, Rabbi Raschi pernah memberikan fatwa : “Orang Yahudi TIDAK BERDOSA jika memperkosa wanita non-Yahudi…”
Dan di dalam Talmud sendiri disebutkan : “Siapa yang bermimpi menyetubuhi IBUNYA, maka ia akan dianugerahi hikmah, Siapa yang bermimpi menyetubuhi saudarinya, maka ia akan mendapatkan kecerdasan akal, dan Siapa yang bermimpi menyetubuhi isteri saudaranya, maka ia akan mendapatkan Syurga.”

SUNGGUH BEJAT AJARAN MEREKA.

Sekarang kita pun tak luput dari ajaran mereka. Valentine lah yang mengajari kita pacaran. Padahal hari valentine adalah hari yang dirayakan oleh orang Kafir yang mempunyai sejarah yang berhubungan dengan asmara seorang pastur kepada kekasihnya.

Yah, itulah fenomena yang ada pada diri generasi yang “mengaku” pemuda pemudi Islam pada hari ini. Inilah cara – cara Zionis dan Salibis Internasional untuk menghancurkan ummat ini.

Jika virus yang bernama pacaran itu sudah merebak dan tidak bisa ditinggalkan (bersyukurlah orang – orang yang meninggalkannya), maka para pemuda kita akan terjangkiti virus AL WAHN (cinta dunia dan takut akan kematian), takut puasa, malu untuk shalat, malu untuk berdakwah, takut berjihad, malu mengucapkan lafaz “Allah” apalagi meninggikannya di depan orang kafir.

Rasulullah saw pernah mengingatkan, “Hei Shahabatku, Bagaimana kamu sekalian, jika disuatu hari nanti, perempuan2mu DURHAKA, dan para pemudamu DURJANA, sementara kamu hei ummat Islam, rame-rame MENINGGALKAN kewajiban jihadmu.” para Shahabat kaget, dan bertanya, “Apa yang demikian itu, akan betul – betul terjadi wahai Rasulullah ??” (sampai tiga kali Shahabat bertanya) pada akhir jawaban nya Rasulullah saw bersabda, “bagimana kamu hei Ummatku, hei Shahabatku, kalau suatu hari nanti ENGKAU TIDAK LAGI MENYERUKAN KEMA’RUFAN DAN DAN ENGKAU JUGA TIDAK AKAN MENCEGAH KEMUNKARAN, ENGKAU JUGA TIDAK AKAN PEDULI DENGAN AMAR MA’RUF NAHYI MUNKAR, KAU TIDAK AKAN MELAKUKAN AMAR MA’RUF NAHYI MUNKAR .” (HR. Abu Ya’la, dari Shahabat Abu Umamah ra)

Mereka ramai – ramai meninggalkan jihad dan nahyi munkar (mencegah kemunkaran) KARENA TERBUAINYA DENGAN PACARAN. (bermesra – mesraan dengan kekasih HARAMnya, dan mengabaikan perintah Tuhannya) A’udzubiLLah min dzalik.

Teringatlah saya dengan perkataan seorang misionaris-orientalis Amerika, Samuel Zwemmer yang pernah berfatwa, “Ada 2 cara untuk memurtadkan ummat Islam dari agamanya; lewat pembinaan dan lewat penghancuran.

Adapun pembinaan, ya’ni dengan bantuan, dana, renovasi bangunan, pengobatan, pendidikan dll.
Adapun penghancuran adalah bagaimana caranya supaya ummat Islam jauh dari ajaran agama murninya. (salah satunya pacaran).

Dan dia juga pernah berkata, “Para misionaris HARUS meyakinkan ummat Islam, bahwa ummat Nasrani BUKANLAH musuh.”

Telah jelas semuanya kebencian mereka.
“Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah LEBIH BESAR LAGI. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), JIKA kamu memahaminya.” (Ali Imran : 118)

Maka berhati – hatilah. Jika yang namanya “pacaran” tersebut masih dilakukan, secara tidak langsung anda telah ikut berpartisipasi membantu Kafirin untuk menghancurkan agama Allah dan mendustai KitabuLLah dan Rasulullah saw juga TIDAK MENGHARGAI para Ulama’ Shalafush Shalih. Dan anda telah menghancurkan ‘aqidah kaum Muslimin secara keseluruhan.

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)." Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (Al Baqarah : 120)

Ingatlah para Shahabat ketika turun ayat PENGHARAMAN KHAMR (ARAK / BIR / YANG MEMABUKKAN), mereka berbondong – bondong membuang khamr. bahkan ada yang memuntahkannya lagi dan menghancurkan kendi – kendinya. sampai terjadi banyak genangan khamr di jalan kota Yastrib (Madinah) pada waktu itu.

Ingat juga ketika turun perintah WAJIB HIJAAB / JILBAB YANG MENUTUPI DADA KE BAWAH. Para Shahabiyah rame – rame merobek kain mereka untuk dijadikan JILBAB yang MENUTUPI TUBUH, bahkan ibunda kita ‘Aisyah ra bertanya kepada Rasulullah saw, “Apa yang harus diperbuat wanita dengan bawah baju mereka ?” Nabi saw menjawab, “Hendaklah dia turunkan satu jengkal (dari lutut).” lalu ibunda kita berkata lagi, “Kalau begitu, kaki kami akan terlihat, yaa Rasulullah.” lalu apa jawab Rasulullah saw, “turunkan satu lengan dan jangan dilehbikan.” (HR. Muttafaq ‘Alayh / Bukhari & Muslim)

Maya Allah, ibunda kita meminta agar betisnya tidak kelihatan. Tapi sekarang, apa yang dilakukan kaum Muslimah ? mereka rame – rame meniru pakaian lelaki, memakai celana jeans ketat, kaos ketat, anehnya pakai jilbab pula. meskipun bukan jilbab syar’i (sampai menutupi dada dan bawahannya) yang penting bagi mereka itu namanya JILBAB. padahal sejatinya itu hanyalah khimar (penutup kepala) bukan jilbab, meskipun mereka namakan dengan jilbab. Sama dengan yang sering dipakai para biarawati dan jema’at Kristen Tiberias di Bekasi yang jika misa atau ibadah memakai kerudung. Dan para lelakinya memakai peci hitam (songkok)

belum tahukah kita dengan hadist ini,
“Allah dan Rasul-Nya MENGUTUK lelaki yang menyerupai wanita dan wanita menyerupai lelaki.” (HR. Muttafaq ‘Alayh / Bukhari & Muslim, sanad SHOHIH)

Jika para Shahabat dan Shahabiyah saja bisa meninggalkan apa yang menjadi keseharian dan kebiasaan mereka, karena turunnya ayat pelarangan. Lha ini kok sudah turun ayat LARANGAN MENDEKATI ZINA dari 14 abad yang lalu. Malah pada rame – rame mengkampanyekan pacaran, cari jodoh dll.

“Telah ditulis atas anak Adam nasibnya dari zina, maka dia pasti menemuinya, zina kedua mata adalah memandang, zina kedua kakinya adalah melangkah, zina hatinya adalah berharap dan berangan – angan dan dibenarkan oleh farjinya (kemaluannya) atau didustakan.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Nasa’I dari Abu Hurairah ra)

Dua orang syeikh sedang berdialog.
Syeikh A : “apa pendapatmu tentang dua anak muda mudi yang berpacaran ?”
Syeikh B : “Mereka telah berzina dan sang perempuan bagai pelacur sedangkan lelakinya bagai penikmat.”
Syeikh A: “Na’udzubiLLahi min dzalik, semoga anak kita dijauhi dari yang sedemikian.”
Syeikh B : “Amin Allahumma Amin.”

As Syeikh Umar as Seewed berkata di dalam kitabnya “Laa Taqrabuu Zina !”, “Wahai kaum Muslimin (baik lelaki maupun perempuan) kembalilah kepada Allah… dan bertaubatlah kepada-Nya… Sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”

“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Az Zumar : 53)

“Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih.” (Al Ahqaaf : 31)

“Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (Al Quran), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih.” (An Nahl : 104)


YAA ALLAH SAKSIKANLAH, HAMBA TELAH MENYAMPAIKAN. SESUNGGUHNYA ENGKAU SEBAIK – BAIK PENYAKSI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar